Kritik Sastra Terhadap Cerpen "Anak Mercusuar" Karya Mashdar Zinal


Cerpen yang berjudul “anak mercusuar”karya dari Mashzar Zainal merupakan salah satu cerpen yang cukup menarik untuk diulas. Cerpen ini merupakan salah satu cerpen yang dimuat pada media pers yaitu media kompas pada tanggal 31 Maret 2019.
            Secara singkat cerpen ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak mercusur, yang dimana penulis lebih memfokuskan terhadap penceritaan pertemuaan seorang mencusuar dengan seorang wanita yang diombang-ambingkan gelombang ditengah lautan luas dengan sebuah sekoci.
Wanita tersebut merupakan wanita yang sedang hamil yang dibuang oleh segerombolan orang. Segerombolan orang tersebut sampai tega membuang wanita itu, dikarenakan wanita tersebut tidak mau menuruti perkataan dari seorang ketua kelompok itu, yaitu menyuruh wanita tersebut untuk membunuh anak yang ada pada kandungannya.
Sempat terjadi perdebatan yang cukup panas antara orang-orang tersebut yaitu bagaimana cara orang itu membunuh wanita itu apakah dengan cara menjatuhkannya langsung ke dasar laut atau bagaimana? Dan pada akhirnya mereka menuruti dengan apa yang dikatan oleh ketuanya yaitu membunuh wanita tersebut secara perlahan-lahan dengan cara melepaskan wanita itu ditengah lautan luas serta ditemani sebuah sekoci.
Akhirnya wanita itu dilepaskan ditengah lautan luas dengan ditemani sebuah sekoci. Tidak banyak yang bisa dilakukan wanita itu selain pasrah dan menangis didalam sekoci ditengah hamparan air laut.
Setelah satu hari satu malam wanita itu berpasrah diserta tangisan ditengah lautan luas, datanglah pahlawan yang berwujudkan seorang mercusuar, dan segeralah wanita itu diselamatkan. Serta pada pandangan pertama itu juga ada rasa cinta yang timbul antara mencusuar dengan seorang wanita yang hamil dan tidak diketahui statusnya.
Yang menarik dari cerita ini ialah bagaimana cara seorang Mashdal Zainal yang menceritakan dirinya sebagai seorang anak mercusuar dengan pendeskripsian yang logis dan jelas arahnya. Ditambah lagi penggunaan diksi yang tidak rumit, membuat cerpen ini enak dibaca dan dipahami. Proses resepsi yang dilakukan oleh pembaca tidak menimbulkan ambiguitas.
Namun, dalam cerpen ini sebelumnya tidak dijelaskan tentang siapa wanita tersebut, bagaimana latar belakangnya, dari mana asalnya, dan apa alasan yang jelas mengapa segerombolan para hantu itu sampai tega membiarkannya sendirian ditengah lautan luas dengan hanya menggunakan sebuah sekoci hanya karena wanita itu tidak mau membunuh anak yang ada dikandungannya. Sehingga menimbulkan penafsiran ganda dari seorang pembaca. Mungkin wanita itu ingin dibunuh oleh segerombolan hantu tersebut dikarenakan mereka telah memperkosanya atau mungkin orang-orang tersebut tidak suka melihat wanita yang sedang hamil. Inilah salah satu problem dari cerpen ini yaitu tidak adanya kesinambungan cerita dan menyebabkan terjadinya penafsiran atau dalam hal ini pembaca seolah-olah disuruh untuk menafsirkan sendiri tanpa ada makna yang tersurat dalam cerita.
Pertama kali membaca cerpen ini, pembaca akan merasakan tiba-tiba berada di tengah-tengah cerita, tidak memulai ceritanya dari awal. Tetapi inilah mungkin yang diinginkan oleh Mashdar Zainal, yakni membuat pembacanya merasa penasaran dan menebak-nebak siapakah sebenarnya dari tokoh-tokoh tersebut, sehingga pembaca akan terus melanjutkan ceritanya hingga pertanyaan si pembaca terjawab di akhir cerita. Akan tetapi pada akhir cerita, pembaca tidak menemukan siapakah sebenarnya tokoh-tokoh tersebut.
Metode ini merupakan salah satu metode yang menjadi sumbangsih bagi perkembangan karya sastra di Indonesia dalam kepenulisan sebuah karya sastra. Yang dimana pembaca seolah-olah dibuat penasaran akan isi dan bagaimana tokoh dalam sebuah karya sastra terkhusus karya sastra yang berbentuk prosa. Akan tetapi alangkah lebih baiknya jika diakhir cerita jawaban atas pertanyaan dari pembaca terjawab. Tapi pada cerpen yang berjudul “anak mercusuar” karya dari Mashdar Zainal ini, jawaban atas  petanyaan pembaca tidak terjawabkan. Hal inilah yang merupakan problem kedua dari cerpen ini.
Hubungan antara mercusuar dengan penyelamatan seorang wanita yang sedang sekarat ditengah lautan luas sangatlah masuk akal. Dimana latar dan ceritanya identik dengan laut.
Sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mercusuar adalah menara yang dibangun di pantai, pulau kecil ditengah laut, daerah berbatu karang, dan sebagainya, yang memancarkan sinar isyarat pada waktu malam hari untuk membantu navigasi.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa mencusuar berfungsi sewaktu malam hari dan ketika ayah menemukan ibu latar waktunya pada malam hari juga berarti dalam hal latar dengan fungsi mercusuar bisa dijelaskan dengan masuk akal. Serta fungsi mercusuar dalam KBBI yaitu sebagai menara yang memancarkan sinar isyarat pada waktu malam hari untuk membantu navigasi berhubungan dengan seorang ayah yang membantu seorang wanita yang sedang sekarat ditengah lautan luas.
Masih banyak pertanyaan-pertanyaan pembaca  yang belum terjawab mengenai cerpen “anak mercusuar” karya dari Mashdar Zainal ini. Seperti, bagaimana akhirnya kehidupan wanita tersebut? Apakah dia bertemu dengan orang tuanya? Atau apakah dia masih mempunyai orang tua atau tidak? Dan pertanyaan lain sebagainya.


Ditulis oleh Erik D. Siregar
                                   Jambi,2019

Komentar

  1. Apakah dalam menulis kritk sastra cerpen analisi unsur instrinsik nya jga perlu disampikan?

    BalasHapus
  2. izin copas dan dijadikan referensi ya kk, untuk tugas

    BalasHapus
  3. Lucky 15 Casino - Mapyro
    The Lucky 15 순천 출장샵 Casino, which is located on the corner of 광주 출장안마 E 33rd St and S 19th 안양 출장안마 Avenue, 춘천 출장마사지 is the only casino in the UK that has partnered with Sky 성남 출장마사지 Bet.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Tentang Iman Kristen dan Iptek

Makalah Budaya Suku Bangsa di Kalimantan dan Sulawesi