HUBUNGAN KEBUDAYAAN TERHADAP MANUSIA DAN MASYARAKAT SERTA MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN




HUBUNGAN KEBUDAYAAN TERHADAP MANUSIA DAN MASYARAKAT SERTA MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN





A.     HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
1.                  Pengertian Manusia
Terdapat beberapa definisi manusia antara lain:
1.      Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,   manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2.      Manusia adalah kemauan bebas.
3.      Manusia adalah makhluk yg sadar.Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4.      Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5.      Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam.
6.      Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
7.      Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
8.      Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.

2.      Hakekat manusia
Hakekat Manusia antara lain:
1.      Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.      yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

5.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7.      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

3.      Unsur-unsur Manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
1.      Unsur Jasmani
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain – lain. Yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu.
2.      Unsur Rohani
Sedangkan unsure rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia, seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain.
Unsur-unsur lain yang membentuk manusia adalah :
1.      Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditndai dengan gerak.
3.      Ruh : bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.      Nafs : diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

4.      Pengertian Kebudayaan
Kita sering mendengar kata kebudayaan baik dalam pengertian yang sempit maupun dalam pengertian yang luas, baik dalam pengertian orang awam maupun pengertian keilmuan.
1.      Dalam pengertian sempit kebudayaan seringkali diartikan sebagai adat tradisi atau kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat.
2.      Dalam pengertian luas kebudayaan dipahami sebagai cara manusia mengelola kehidupanya. Contohnya : adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam
3.      Menurut Orang awam, dimana orang awam menyebutkan kesenian, rumah adat atau bangunan kuno sebagai kebudayaan.
4.      Menurut bahasa :
Bahasa Sansekerta : Budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal
Bahasa Belanda : kata budaya berasal dari kata cultuur
Bahasa Latin : Colera yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
Bahasa Inggris : kata budaya berasal dari kata culture
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu :
1.      Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan. Wujud tersebut bersifat abstrak.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena tampak dalam bentuk perilaku dan bahasa pada saat mereka berinteraksi dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini adalah hasil karya cipta manusia yang bisa diraba dan bersifat konkret. Misal : candi borobudur, kain batik, dan gedung-gedung bangunan.

5.      Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
6.      Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv).Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
7.      Hubungan Kebudayaan dengan Masyarakat

Fungsi dan Hakikat Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.     Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
1.      Alat-alat produktif
2.      Senjata
3.      Wadah
4.      Makanan dan minuman
5.      Pakaian dan perhiasan
6.      Tempat berlindung dan perumahan
7.      Alat-alat transport

Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan seseorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur bagi dirinya sendiri.
Khusus untuk mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula struktur normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau petunjuk dalam hidup). Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, apa yang seharusnya dilarang dan sebagainya.
B.      MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN

Manusia sebagai pencipta dan Pengguna kebudayaan Manusia dilahirkan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, karena manusia diberikan akal, sehingga dengan akalnya manusia dapat memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak pernah berhenti, hal ini menuntut manusia untuk terus berfikir bagaimana memenuhikebutuhan hidupnya. Tujuan memenuhi kebutuhan hidup inilah akhirnya melahirkan berbagai cipta dan karya manusia, atau apa yang kita kenal kebudayaan. Jadi pada dasarnya manusia menciptakan kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu manusia disebut sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, bahkan disadari tatau tidak kadangkala manusia merusak kebudayaan yang telah diciptakannya itu. Hasil Cipta dan karya manusia antara lain melahirkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama membantu mempermudah manusia serta dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2.Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuankemampuanlain.
3.Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia, termasuk memenuhi kebutuhan hidupnya..
4. Pembeda manusia dan binatang.
5.Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan. Dengan demikian, manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan.
Begitu pula manusia Hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, untuk menaklukan berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spiritual maupun materil. Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
Dalam kaitannya untuk memenuhi segala macam kebutuhan dan tindakan untuk melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya, namun dengan akal pikirannya manusia terus berusaha. Sehingga semakin hari pemikiran manusia semakin berkembang dan masyarakat semakin kompleks, kemudian lahirlah taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang memberikan kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan menguasai alam.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Sastra Terhadap Cerpen "Anak Mercusuar" Karya Mashdar Zinal

Makalah Tentang Iman Kristen dan Iptek

Makalah Budaya Suku Bangsa di Kalimantan dan Sulawesi